Terima Saran dan Keluhan, Ka Rutan: “Ingat Kasih Sayang Orangtua”


Kepala Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan, Budi Situngkir saat memberi nasehat kepada warga binaan. (Reza/metro24jam.com)
Medan - Selama menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan Tahun 2017, Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan, menerima saran dan keluhan dari para wargabinaan demi terciptanya suasana yang kondusif. Saat ini, jumlah wargabinaan Rutan berjumlah 3745 orang. 
Kepala (Ka) Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan, Budi Situngkir menghimbau agar seluruh wargabinaan menjaga keamanan dan ketertiban serta dapat berubah ke arah yang lebih baik selama menjalani proses hukum. Saat memberi nasihat, Budi memang dikenal sosok pimpinan yang menasihati wargabinaan dengan cara mengingatkan kasih sayang orangtua, terutama dari ibu. “Saya memberikan mereka pelajaran berharga berupa nasihat agar berubah menjadi orang tidak kriminal lagi. ‘Gak kasihan lagi kau lihat mamakmu ini. Bapakmu cari kerja, kau dipenjara’. Kami jadi malu,” kata Budi Situngkir, Sabtu (10/6).
 Menurut Budi, nasihat-nasihat dengan mengingatkan seorang tahanan akan kasih sayang orangtua terhadap anaknya merupakan cara yang paling tepat guna mengubah seorang yang berada di sel tahanan. “Siapa yang gak sayang sama orangtua? Tentu kita lebih mengutamakan nasihat orangtua daripada orang lain. Saya rasa dengan mengingatkan kasih sayang orangtua terhadap anak dapat mengubah para tahanan ini agar tidak ada yang kembali lagi ke sini.” jelas mantan Kepala Lapas Tanjungbalai ini. Ia berpesan, setelah selesai menjalani pidana, wargabinaan tidak mengulangi lagi tindak pidana yang sama. Sebab, dengan tidak mengulangi perbuatan dan masuk bui lagi, masyarakat berperan serta mengurangi beban negara yang sangat berat dalam membiayai kebutuhan selama berada di Rutan dan Lapas.
 “Bila penghuni Rutan berkurang maka beban anggaran negara juga akan berkurang sehingga anggaran dapat dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih penting,” tutur Budi. Terpisah, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka KPR) Klas I Tanjung Gusta Medan, Nimrot Sihotang menyampaikan, ia dituntut harus jeli mengambil hati wargabinaan yang sedikit banyaknya merasa tidak betah di dalam penjara. Namun itu semua dapat dijalankannya berkat meneladani atasannya, Kepala Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan, Budi Situngkir.
 Memang, sosok Budi Situngkir cukup dikenal sebagai panutan menenangkan para wargabinaan. “Kalau ada ribut-ribut dan kepala rutan datang, wargabinaan langsung tenang. Beliau (Budi Situngkir) banyak kenal wargabinaan di sini. Ucapan berupa nasihat dan masukan yang diutarakan beliau ke wargabinaan selalu mampu membuat suasana di Rutan menjadi tenteram. Saya banyak belajar dari Beliau,” ujar Nimrot. Pernah suatu ketika, saat memantau keadaan para tahanan yang mendekam di balik jeruji besi ia mendapat keluhan. Saat itu, wargabinaan mengeluhkan tak tahan berada di dalam Rutan. Ia pun akhirnya menenangkan hati yang sedang risau tersebut. “Saya juga sebetulnya tidak tahan melihat kondisi kalian di sini. Tapi, mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi tugas saya. Penjara adalah tempat orang tobat bukan untuk kumat lagi,” katanya.


Sumber: news.metro24jam.com

1 comment:

  1. Respect and I have a swell proposal: How To House Renovation typical renovation costs

    ReplyDelete

Powered by Blogger.