Puluhan Warga Binaan Rutan Mempawah Antusias Ikut Pelatihan
Ketua komunitas Satu Periok H Dudung H Suharto menuturkan dalam
kegiatan yang digelar selama 2 hari ini akan diisi dengan sejumlah
kegiatan dan materi diantaranya kerajinan tangan dengan bahan daur ulang
(recycle), perbanyakan tanaman, pembuatan kompos, budidaya tanaman dan
pelatihan pembuatan tanjak.
"Kegiatan dilaksanakan atas bentuk rasa empati kami dan rasa
apresiasi kepala rutan, karena kami melihat ketika beliau masuk, rutan
jadi berubah,"ujarnya.
Lantas ia berharap dengan melalui kegiatan ini dapat menjadi stimulan
bagi pihak dan instansi lainnya dalam melakukan kegiatan positif yang
bermanfaat bagi WBP.
"Ini jalan pembuka dan akan membuka instansi atau kelompok lainnya untuk melaksanakan pelatihan serupa,"ujarnya.
Hingga ia berharap melalui kegiatan seperti ini pihaknya berharap
kepada warga binaan dapat sama-sama belajar mengasah kemampuan. Lantaran
mendapatkan pelajaran dan keterampilan bukan hanya diinstitusi formal
saja seperti di sekolah , universitas maupun pondok pesantren.
"Mari kita sama-sama belajar, kami juga tidak punya ilmu lebih. Hanya
seperti semboyan, kami ingin bisa, belajar lalu bisa,"ujarnya.
Kepala Rutan kelas II B Mempawah, Muazifah Makmur Hidayah menyambut
baik adanya kegiatan pelatihan kepada warga binaan yang dilakukan oleh
kelompok masyarakat di Kabupaten Mempawah ini.
Ia lantas mengatakan kondisi Rutan Mempawah saat ini dengan warna
binaan pemasyarakatan yang berjumlah 256 orang. "Dimana kondisi ini
sudah overload,"ujarnya.
Lantas ia sendiri belum lama ini menggantikan Karutan
sebelumnya Indra Pitoy mengungkapkan hal ini lantas sejalan dengan
semboyan yang dimiliki Mempawah yakni kubangun, kujaga dan kupelihara.
"Kemudian dengan adanya pelatihan ini, kami merasa diperhatikan,"jelasnya.
Maka dalam kesempatan ini, pihaknya berharap kepedulian dari instansi
terkait lainnya baik dari dinas sosial,disperindag maupun instansi
lainnya juga berperan dalam memberikan perhatian kepada warga binaan di Rutan kelas II B Mempawah ini.
"Maka dari itu peserta serius mengikuti pelatihan,"ujarnya.
Hal ini lantaran diakui dukungan seperti inilah yang dibutuhkan oleh warga binaan didalam rutan.
Tak dapat dipungkiri dikatakannya bahwa banyak warga binaan memerlukan dukungan akibat kondisi psikologis yang dirasakan mereka.
"Jangan kira mereka diam, kadang bisa senyum sendiri, saya pernah
tanya kamu kenapa, saya rasanya ada di moll Pontianak,"jelasnya
menerangkan.
Sumber:pontianak.tribunnews.com
Leave a Comment