Cerita Kalapas Binjai, Berenam Hadapi Peredaran Narkoba di Dalam Lapas
Jakarta,KOMPAS.com– Sejak bertugas sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Binjai
pada 4 Januari lalu, Jahari Sitepu mengaku setiap hari dirinya harus
waspada.
Bukan tanpa sebab Jahari harus melakukan hal tersebut bersama kelima rekannya yang bertugas di sana.
"Kami ini hanya enam orang, yang kami jaga 1.302 orang. Yang jaga enam orang termasuk Kalapas harus standby terus-terusan," kata Jahari di Kantor Ditjen PAS, Jakarta, Sabtu (25/2/2017).
Menurut dia, Lapas Binjai termasuk ke dalam golongan lapas yang rawan, terutama terkait persoalan peredaran narkoba.
Sekalipun penjagaan yang dilakukan petugas sudah cukup ketat, namun
upaya untuk membobol keamanan lapas agar narkoba dapat tetap beredar di
dalam masih cukup tinggi.
Upaya yang dilakukan pelaku agar narkoba dapat masuk ke lapas yaitu
dengan melemparnya melewati bangunan, melalui rumah-rumah warga yang
berada di sekitar lokasi.
Pelaku memiliki jam-jam tertentu untuk melancarkan aksinya.
"Sejak saya masuk, kurang lebih sudah ada 15 lemparan. Saya
melinangkan air mata setiap pelemparan narkoba itu, tiap pukul 14.00
siang kalau enggak pukul 18.00 sore," kata dia.
Jahari mengatakan, sejumlah temuan itu saat ini telah diserahkan
kepada aparat kepolisian. Ia berharap, agar ke depan terjalin sinergi
yang lebih baik antar aparat penegak hukum di dalam upaya pencegahan
beredarnya narkoba di dalam lapas.
"Kalau kerja sendiri mustahil, tanpa aparat lain," ujarnya.
Sumber:nasional.kompas.com
Mantap Pak, Persoalan peredaran narkoba di rutan atauLapas merupakan masalah krusial dan genting, butuh kerjasama dari semua elemen untuk memberantas persoalan yang sudah menahun ini, dan ini sudah terlihat dengan kebijakan rekrutmen CPNS Polsuspas yang bersih, transparan dan kredibel oleh menteri hukum dan HAM bapak Yasonna H. Laoly, salam dari kami Lapas Sarolangun
ReplyDeleteSemoga dengan adanya CPNS yang baru membawa angin segar dan semoga senantiasa menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas.
Delete