Kerja Cantik ala Napi Lapas Sukun

Savara, salah seorang warga binaan Lapas Wanita Sukun melakukan aktivitas yang bernilai produktif.

MALANG - Masuk ke dalam Lapas Wanita Sukun Kota Malang tidak seperti berada  dalam sebuah penjara. Harumnya aroma kue hasil gorengan dapur dan buntalan benang sulam yang terajut dapat terlihat ketika Malang Post berkesempatan mengunjungi lapas wanita ini pada Rabu (18/1) kemarin. Ratusan warga binaan wanita ini memang setiap hari memiliki jadwal kegiatan kerja dan produksi. Ini merupakan program Lapas yang dimulai sejak pukul 09.30 WIB sampai 16.00 WIB.
Kepala Lapas Wanita Sukun, Anis Joeliati Bc. Ip., SH., menjelaskan, terdapat 14 kegiatan kerja yang diberikan kepada ratusan warga binaan untuk mengisi waktu mereka menghabiskan masa tahanan. Hal itu juga untuk  memberikan penghasilan bagi warga binaan itu sendiri.
“Ada kegiatan rajut, sulam karpet, menjahit baju, membuat sapu lidi, ternak, sampai bakery atau memasak,” ungkap Anis saat ditemui kemarin.
Ia menjelaskan, warga binaan yang berkesempatan mengikuti program kegiatan kerja tersebut sebelumnya diseleksi terlebih dahulu oleh psikolog lapas. Maka dari itu warga binaan yang bekerja ini memang memiliki keahlian dasar di bidang kerja yang mereka tempati.
Sekitar 200 warga binaan dapat bekerja merajut, menjahit, menyulam dan menghasilkan karya kreatif dari barang bekas. Sementara 12 warga binaan bekerja di kegiatan bakery. Sementara di kegiatan salon dan kecantikan terdapat tiga warga binaan yang bekerja.
“Semuanya ini tidaklah bekerja secara cuma-cuma. Hasil produksi mereka akan dipasarkan dan dijual di tiap kesempatan yang ada seperti pameran UMKM atau kami jual di koperasi terdekat. Kalau laku, mereka akan dapat 10 persennya,” jelas mantan Kalapas Jakarta Selatan ini.
Salah satu warga binaan saat ditemui di dapur kegiatan memasak menjelaskan bahwa ia memang senang memasak. Sebab memiliki bakat tersebut dari ibunya sebelum mendekam di penjara.
Walau mendekam dalam penjara dirinya bersyukur masih bisa melakukan kegiatan bermanfaat dan mengembangkan bakat terpendamnya. Sehingga nanti dapat dijadikan bekal saat menghibur udara bebas.
“Sudah satu tahun disini. Saya memang bagian di bakery, tiap bulan paling tidak saya bisa dapat seratus ribu lah. Lumayan,” ungkapnya sedikit malu. Lapas Wanita Sukun saat ini dihuni 461 warga binaan. Dimana 60 persennya merupakan warga binaan yang berasal dari kasus narkoba.
 
Sumber:Malangpost.net

No comments

Powered by Blogger.