Gubernur Setuju Lapas Pulau Terluar Dibangun di Maluku Utara
Kerusuhan di Lapas Gorontalo |
VIVA.co.id –
Kondisi lembaga pemasyarakatan (lapas) yang saat ini dihuni melebihi
kapasitas membuat rencana pembangunan lapas-lapas baru mengemuka.
Guna menindaklanjuti rencana tersebut, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhulkam) Wiranto melakukan pertemuan dengan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
"Beliau (Wiranto) menyarankan pada kami sangat penting sekali untuk
membangun area luas untuk lapas sehingga mereka (warga binaan) tidak
terkungkung," kata Abdul Ghani di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Jumat
20 Januari 2017.
Abdul Ghani sepakat dengan rencana pembangunan lapas baru harus di
area yang luas dan jauh dari permukiman warga. Lahan luas diperlukan
agar para warga binaan bisa diberi keterampilan seperti pertanian dan
peternakan.
Maluku Utara yang mempunyai 800 pulau yang beberapa di antaranya
dianggap cocok sebagai lokasi dibangunnya lapas baru. Gubernur Abdul
Gani karena itu menyetujui rencana pembangunan lapas baru di wilayahnya.
"Kami sudah siap untuk lahan di Pulau Belang belang. Satu pulau
tersendiri, ada 250 hektare lahan. Kami akan bangun lapas di situ,"
ujarnya menambahkan.
Terkait waktu realisasi dari pembangunan lapas baru tersebut, menurut
Abdul Gani akan segera dilaksanakan. Direncanakan pembangunan akan
dilakukan tahun depan.
Sebelumnya, Wiranto menjelaskan rencana membangun lapas di
pulau-pulau terluar Indonesia sebagai bagian dari paket kebijakan
reformasi hukum. Pembangunan lapas baru untuk menyikapi laporan sejumlah
lapas telah kelebihan kapasitas.
Hal tersebut menjadikan pembinaan warga lapas tidak efektif dan mengurangi efek jera bagi pelaku kejahatan.
"Narapidana narkoba, teroris dan tindak pidana lain dicampur jadi
satu. Itu sama dengan mengadakan pelatihan di lapas, melengkapi keahlian
mereka," ujar Wiranto pada Kamis 21 Oktober 2016.
Sumber:Viva.co.id
Leave a Comment